Akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan peluang ekonomi di daerah terpencil di Indonesia merupakan tantangan terbesar, terutama untuk wanita dan anak perempuan. Hanya 36% anak perempuan dapat bersekolah di taman kanak-kanak, yang merupakan tahap penting dalam perjalanan pendidikan mereka. Sedangkan 19,8% perempuan di daerah pedesaan tidak memiliki ijazah, sehingga menghambat mereka untuk memasuki dunia kerja dan menghambat kemajuan karir. Hal ini memicu rendahnya tingkat melek huruf dan menyebabkan 4 juta anak putus sekolah.
Program Pelatihan Sekolah kami mengatasi tantangan tersebut. Dengan lebih dari 330 sekolah yang telah dibangun kembali, Happy Hearts Indonesia sudah memberi fasilitas dan akses untuk lebih dari 1500 guru. Hebatnya, 80% dari sekolah-sekolah ini berfokus pada pendidikan anak usia dini, di mana semua gurunya adalah perempuan.
Kami membekali para pendidik dengan keterampilan keuangan dan manajemen yang penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Program kami menyediakan pelatihan pembukuan, proyeksi pendapatan, dan tata kelola, yang mendorong kemandirian dan pemecahan masalah secara proaktif di sekolah. Pemberdayaan guru menumbuhkan kepemimpinan, mendorong inisiatif pendidikan dan memberikan contoh bagi pendidikan berkualitas di daerah-daerah yang terpencil.
Happy Hearts Indonesia memantau dampak program dengan menggunakan Maintenance Rating System (MRS), mengevaluasi kondisi fisik, perkembangan sekolah, manajemen, dan keterlibatan masyarakat. Indikator-indikator ini mengukur efektivitas program, memandu upaya dukungan dan pemantauan untuk memaksimalkan kinerja serta memastikan keunggulan pendidikan yang berkelanjutan.